Rahmatilah sebuah kejauhan..
Dekatilah sebuah kerahmatan..
Kerna di situ Engkau tancapkan keindahan..
Buat mereka yang memohon cinta-Mu..
Menyepi saat menangis..
Senyum saat kegundahan..
Mereka memendam sebuah pengharapan..
Yang mahalnya terukur kerna tanggungjawab..
Dan murahnya terlebur kerna nafsu jahannam..
Tatkala dirimu merasakan kejauhan, hati itu berbicara tanpa nyawa. Gusar. Gundah. Sedangkan sebuah penantian itu harus diredamkan. Pada keyakinan yang tulus. Pada keyakinan kepada Pencipta. Namun hati itu lembut, dan rindukan sebuah kedamaian. Sebuah ketenangan. Dan tika hati itu menjauhi titik sebuah kehampiran, maka merontalah kejauhan yang melampaui batas.
Dirimu berburuk sangka. Dirimu mencari salah jiwa. Dirimu mula menjarakkan sebuah titik mula yang telah tertulis kerna sebuah rasa hormat tentang takdir Tuhanmu yang Maha Agung. Bukankah engkau seindah-indah makhluk? Bukankah engkau semulia-mulia hamba?
Terbawalah hati itu. Mengalir pada terusan-terusan kesedihan. Engkau tidak mampu melihat apa yang terjadi. Pada sebuah jarak. Pada sebuah penantian. Namun di hati kecilmu, impian besar. Impianmu berharap benar. Akan takdir-Nya. Menyebelahi doamu.
Itulah sebuah kesetiaan. Saat dirimu gundah. Segera engkau memeluk kalimah cinta selamanya. Engkau luluhkan pada rasa yang takkan mampu engkau ceritakan pada sesiapa manusia bergelar hamba. Kemudian engkau tenang, dan kemudian rasa itu berulang. Sentiasa. Berputar pada titik roda yang sama. Itu kitaran rasa terpelihara.
Engkau belum cukup bersedia. Engkau belum cukup matangnya. Engkau belum cukup agamanya. Engkau juga belum membuatkan kedua ibu bapamu bahagia dan damai dengan akhlakmu. Sesekali dirimu membantah kecil, mereka terpalit luka besar di dalam jiwa. Sedangkan rasa itu harus membawa kebahagiaan. Dan sungguh, redha kedua ibu bapamu lebih utama.
Dirimu mencari jejaknya. Dirimu berteka gerangannya. Namun hati kecilmu sentiasa berdoa pada ketentuan terbaik Tuhanmu. Tidakkah setiap hamba itu tergugah keyakinan cintanya andai keyakinan kepada Tuhannya memenuhi setiap ruang jiwa? Betapa sunyi rasa itu. Terpendam bertemannya air mata. Kasihanilah jiwa-jiwa yang bersabar dan berkorban ya Allah.
Demi cinta yang rasanya bertasbih suci, tetapkanlah. Dan kurniakanlah kesempurnaan akhlak dan kedudukan jiwa dan anggota. Sebelum dirimu dan aku, bertemu pada jalannya. Berusahalah diri dan anggota, sepenuh hati demi Dia cinta terutama. Amin
Dan orang-orang yang berusaha sungguh-
sungguh (berjihad) DEMI (KEREDHAAN ) KAMI, akan
Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami
(QS 29:69)
sungguh (berjihad) DEMI (KEREDHAAN ) KAMI, akan
Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami
(QS 29:69)
arthantawi