Pages

Monday, 15 August 2011

Mulutnya Tertutup, Jiwanya Bersujud : Dia Menangisi Ramadhan Bakal Pergi


" Tiada seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka dari berbagai macam kenikmatan yang memuaskan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan..."

As-Sajadah, 17

Allah menetapkan sesuatu keindahan, khusus buat pencari-pencari dzat-Nya. Di mana, tika pencari-pencari Allah sentiasa bernafas untuk bekerja dan hidup kerana-Nya. Mereka ingin sekali mencium nikmat itu. Nikmat yang sudah tentu, dianugerahkan buat pencari-pencari yang menjaga mata. 

Kini Ramadhan bakal menginjak pergi. Pencari-pencari redha dan kasih-Nya rasai perasaan bercampur. Mereka sedih, mereka sedaya upaya menikmati lebihan hari. Selagi belum takbir raya bergema, pencari-pencari cinta rindukan kenikmatan cinta.
Betapa rahsia ganjaran Ilahi, tambahkan aura-aura berterusan. Setiap detik mereka, ibarat akhlaq para sufi. Demi nawaitu yang sering disucikan, pencari-pencari cinta menanti balasan terindah, sekadar berpadanan atas apa yang mereka kerjakan.

Tiada istilah berhenti menyucikan diri, mencari kesaksian abadi. Mereka manusia biasa pada bulan-bulan terdahulu. Namun mereka merindui Ramadhan ini, bersama sambutan berpuasa pada bulan-bulan sebelum Ramadhan. Lalu koreksi demi koreksi, mencari puasa-puasa yang mungkin bersedia untuk dijiwai. 

Dan tika Ramadhan di pertama hari, mengalirlah air mata. Umpama berpisah dari keluarga tercinta. Hanya azam, hanya iltizam dan tekad. Bisa membawa pencari-pencari cinta, jauh dari martabat hamba-hamba biasa. Semoga bisa lanjutkannya hingga ke terakhir hari.

Mereka diamkan diri. Mereka hilangkan jejak nafsi. Mereka sorokkan bisik harap suci. Hati-hati mereka mudah tersentuh. Pencari-pencari cinta, bisa alirkan air mata bila mereka melihat hanya duri di jalanan. Juga, hanya melihat awan yang benderang. Puncak cinta mereka, hanya kerana Dia.

Berhati-hatilah tika jiwa rasa tersalah sangka. Pencari cinta ibarat mulut yang tiada lidahnya. Berbicara lebihnya hanya pada Tuhannya. Bulan ini, bulan mulia buat mereka. Izinkanlah nikmat Tuhan mereka memenuhi jiwa dan raga. Untuk mereka bawa jauh ke hadapan sana. Maafkanlah segala duka.

Sungguh, perjalanan manusia itu dekat. Mencari sebuah cinta teragung. Mungkin bisa dekatkan jarak-jarak itu. Allah berkata kepada para malaikat,

" Lihatlah, wahai malaikat-Ku, kepada hamba-Ku ia meninggalkan syahwatnya, kesenangannya, makannya dan minumnya semata-mata kerana Aku! "

No comments:

Post a Comment